Berkat dan Kutuk

Senin, 03 Juni 2013 0 komentar
Berkat dan Kutuk
 25 Mei 2013

“Jika engkau baik-baik mendengarkan suara TUHAN, Allahmu, dan melakukan dengan setia segala perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, maka TUHAN, Allahmu, akan mengangkat engkau di atas segala bangsa di bumi.”  (Ulangan 28:1-2).  Firman Tuhan diberikan kepada orang-orang yang bisa mendengar.  Kalau kita baik-baik mendengar perintah Tuhan maka kita akan mendapat berkat.  Lalu sebaliknya ada juga kutuk yang datang dari Tuhan (Ulangan 28:15).  Kutuk bisa datang secara pelan-pelan kepada kita kalau kita tidak mendengar perintah Tuhan dengan baik-baik.  Ada kutuk yang banyak terjadi sekarang ini (Ulangan 28:28-29).  Orang-orang tidak mencari Tuhan karena mendapat kutuk dari Tuhan.  Jika ada orang sulit untuk diperingatkan itu karena kutuk dari Tuhan.  Sudah tahu ada kebenaran, tetapi tidak mau hidup dalam kebenaran itu.  Orang-orang yang hidup dalam kutuk pasti hidupnya meraba-raba seperti orang buta dalam kegelapan.  Setiap hari hidup kita diperhadapkan dengan berkat atau kutuk.  Tidak ada pilihan di tengah-tengahnya.  Kalau kita baik-baik mendengar perintah Tuhan maka berkat akan turun.  Sebaliknya jika kita tidak baik-baik mendengar maka kutuklah yang kita dapat.
Banyak orang Kristen hanya mau berkatnya, tetapi tidak mau baik-baik mendengar perintah Tuhan.  Lalu perintah mana yang Tuhan maksud?  Mari lihat di Ulangan 30:11-20.  Tuhan beri firman itu realistis dan tidak berat.  Kalaupun terasa berat, itu karena hati kita memberontak dan degil.  Bahkan firman Tuhan itu tidak jauh seperti seolah-olah susah untuk dijangkau.  Firman ini dekat di mulut dan di dalam hati untuk dilakukan.  Bukan hanya untuk senang didengarkan, tetapi dilakukan.  Percuma saja bisa dengar firman Tuhan setiap hari, tetapi tidak dilakukan.  Hal itu tidak akan mengubah apapun.  Jangan bangga jika hanya membaca firman Tuhan berulang kali, tanpa dilakukan.  Perintah Tuhan yang tidak dilakukan bisa mendatangkan kutuk.  Oleh karena itu, kita bisa memperoleh kehidupan dan keberuntungan kalau kita melakukan perintah Tuhan.  Namun sebaliknya kita bisa mendapat kematian dan kecelakaan kalau kita tidak melakukan perintah-Nya.  Tuhan pasti memperingatkan apabila kita tidak melakukan perintah-Nya supaya kita bertobat dan kembali lakukan.
Memberitakan Injil juga adalah perintah Tuhan.  Hidup dalam berkat adalah hidup dalam ketaatan untuk melakukan perintah Tuhan.  Jika kita dekat dengan Tuhan maka lakukan perintah-Nya.  Melakukan perintah Tuhan jangan seperti anak kecil yang mau lakukan kalau diberi hadiah.  Kita mudah melakukan perintah Tuhan karena kita memiliki hubungan dengan-Nya.  Seperti seorang sahabat yang mengerti keinginan sahabatnya tanpa harus disuruh terlebih dahulu (Yohanes 15:14).  Dengan kita terus melakukan perintah Tuhan maka semakin lama kita akan semakin mengenal Dia.  Untuk melakukan perintah Tuhan, tidak perlu harus sempurna dulu.  Misalnya harus banyak membaca firman Tuhan dulu, banyak berdoa, harus suci dll.  Manusia suka mengandalkan kekuatannya sendiri.  Padahal yang perlu kita semua lakukan hanya mentaati perintah Tuhan.  Sesuatu yang sederhana yaitu taat pada Tuhan.  Kita hanya tinggal pergi dan lakukan.  Tidak perlu banyak berpikir karena makin banyak berpikir makin tidak melakukan perintah-Nya.  Mari menjadi orang-orang yang hidup dalam berkat yaitu mentaati Tuhan.
Kadang kita perlu cek apabila hidup kita terus-menerus diserang dengan hal-hal yang tidak mengenakkan.  Kalau hidup kita memang tidak taat dan terus mendapat serangan ya itulah kutuk.  Namun jika kita sudah taat, tetapi masih ada hal-hal yang di luar perkiraan terjadi ya itu namanya ujian.  Kutuk maupun ujian bisa dibedakan dari ketaatan kita.  Iman Abraham saja perlu diuji untuk memperlihatkan bahwa ia benar-benar taat dan percaya pada Tuhan.
Orang yang mengasihi Tuhan adalah orang yang melakukan perintah-Nya (Yohanes 14:21).  Orang yang sudah mempunyai perintah Tuhan dalam dirinya maka hidupnya tidak akan di dalam maut dan tidak ada keraguan dalam dia.  Karena hidupnya sudah di dalam kepastian.  Kita taat pada Tuhan bukan sesuai dengan apa yang kita pikirkan melainkan sesuai dengan Tuhan.

Kita tidak bisa beranggapan yang penting lakukan.  Itu namanya bukan ketaatan. Ketaatan pada Tuhan pasti tidak menyenangkan bagi daging kita.  Karena itu, jika kita taat sampai hari ini maka itu bukan kehebatan kita lagi.  Mari hari demi hari kita terus taat kepada Tuhan.
Kalau kita percaya kepada Tuhan tidak mungkin kita hanya berdiam diri (Yohanes 14:12).   Kita pasti juga melakukan pekerjaan-pekerjaan yang Tuhan lakukan.  Jadi yang kita lakukan bukan menurut kita lagi, tetapi apa yang berasal dari Bapa (Yohanes 14:10).  Ketaatan ini bicara tentang hidup dalam tiap-tiap hari, bukan cuma satu minggu atau satu bulan.
Meski manusia memiliki kehendak bebas, tetapi Tuhan juga memiliki pilihan yang tegas: berkat atau kutuk.  Bergereja di GKB Jubilee tidak menjamin hidup kita dalam berkat karena setiap hari kita harus memilih berkat atau kutuk.
Hidup kita dilihat oleh dunia (Yohanes 14:31).  Kita melakukan perintah Tuhan atau tidak, orang bisa melihat.  Jadi kita tidak perlu menutup-nutupinya.  Kalau tidak melakukan ya akui saja, tetapi kalau melakukan biar dunia tahu bahwa Tuhan hidup dalam kita.  Dan bahwa kita memiliki api yang membuat kita bersemangat untuk melakukan perintah Tuhan.  Ada banyak perintah Tuhan yang harus kita lakukan hari demi hari.
Apabila kita mulai tidak taat, jangan heran apabila kutuk mulai datang atau penyakit-penyakit mulai muncul.  Kita harus sadar bahwa hidup kita untuk melakukan perintah Tuhan.  Perintah itu akan menjadi kehidupan dan berkat bagi kita yang taat.  Sebaliknya perintah itu menjadi kutuk dan kematian bagi kita yang tidak taat.  Kita harus memilih kehidupan atau kematian.  Jika kita sudah di dalam berkat dan kehidupan, lalu apa yang perlu kita lakukan?  Beritakan kepada orang lain.
Orang-orang yang menuruti perintah Tuhan, mereka tidak akan mengalami maut sampai selama-lamanya (Yohanes 8:51-52).  Kalau kita masih gelisah dan merasa di dalam maut, itu karena kita tidak menuruti perintah Tuhan.  Lalu apabila kita berbicara kebenaran maka secara otomatis kita akan menyinggung orang yang tidak dalam kebenaran.  Jangan takut untuk berbicara kebenaran.  Yang kita beritakan adalah firman Tuhan bukan firman diri sendiri.  Nyatakan saja karena realitasnya dunia sudah semakin jahat.  Beritakan apa yang benar dari Tuhan dan jangan mudah tertipu dengan kebaikan manusia.  Semua orang harus tahu bahwa mereka harus memilih kehidupan atau kematian.
Yang membuat hidup kita bergairah yaitu karena kita melakukan perintah Tuhan (Yohanes 3:34-35).  Namun tidak ada yang bisa melakukan perintah Tuhan kalau tidak ada Roh Kudus.  Tidak ada seorangpun manusia yang mau melakukan perintah Tuhan kecuali perintah yang menurut dia cocok bagi dirinya sendiri.  Oleh karena itu Tuhan berikan hati dan roh yang baru supaya manusia bisa mentaati-Nya.  Kalau kita sudah menghidupi dan melakukan firman Tuhan, kata-kata kita tidak akan kosong, tetapi kita bisa memberitakan kepada orang lain juga.
Tuhan memberikan roh-Nya dengan tidak terbatas.  Manusia suka dengan segala sesuatu yang tidak terbatas, seperti misalnya internet yang tidak terbatas.  Oleh karena itu, kita tidak perlu sok berhikmat dalam melakukan perintah Tuhan.  Perilaku seperti itu malah bisa menahan roh kita untuk bekerja.   Jadilah orang yang merdeka dalam memberitakan Injil.  Kita adalah duta-duta Kristus yang dipercaya oleh Dia untuk membawa kabar baik ini.  Kita pasti mendapat berkat karena kita mentaati-Nya.  Apa berkatnya?  Roh yang tidak terbatas.  Selain itu kita mendapat urapan dari Tuhan untuk menyampaikan berita pembebasan kepada orang-orang yang terbelenggu (Lukas 4:17-19).  Sebagai pelaku firman, kita butuh urapan.  Hidup kita pasti dilihat oleh banyak orang.  Bahkan perkataan kita pun bisa dipercaya oleh orang lain atau tidak.  Perkataan kita harus diurapi karena tanpa urapan perkataan kita seperti tong kosong yang bunyinya nyaring, tidak ada isinya.  Kalau di dalam dosa, kata-kata kita tidak mungkin diurapi
Apa yang kita miliki di dalam Tuhan digunakan untuk melimpahi yang lain.  Bukan hanya untuk memenuhi diri sendiri.  Kalau kita merasa kurang terus berarti ada kebocoran dalam hidup kita.  Kita adalah orang yang memberkati dan memberi.  Kita juga bukan orang yang murung dan tertunduk.  Bagaimana kita bisa memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang kalau kita sendiri masih murung dan tertunduk.  Pelaku-pelaku firman bukan orang yang murung, bengong, tertunduk, tidak tahu masa depan, dll.  Kita adalah orang yang sudah masa depan kita karena Tuhan sudah berikan segalanya.  Oleh karena itu, kita sekarang bisa berjalan dengan kepercayaan diri.
“Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal, tetapi barangsiapa tidak taat kepada Anak, ia tidak akan melihat hidup, melainkan murka Allah tetap ada di atasnya.”  (Yohanes 3:36).  Firman ini berlaku bagi siapapun.   Ingat bahwa kita hidup untuk mentaati Tuhan.  Perintah-Nya adalah pergi dan jadikan semua bangsa murid Tuhan.  Mari bersaksi dan tunjukkan bahwa kita punya hidup.  Injil adalah kebodohan bagi orang yang akan binasa, tetapi Injil adalah kekuatan Tuhan yang menyelamatkan setiap orang yang percaya.  Apabila kita masih seenaknya, murka Tuhan bisa sampai kepada kita.  Beritakanlah apa adanya Injil itu.  Tidak perlu emosional.  Tetap berpegang pada perintah-Nya dan jangan mudah digoyahkan dengan rupa-rupa angin pengajaran. Sukaryo Ksatria                          

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Penginjilan | TNB