Catatan Khotbah Rabu

Senin, 03 Juni 2013 0 komentar
“Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan ;...” (Markus 14:38) dalam hidup ini, kita perlu berjaga-jaga setiap waktu. Kita tidak dapat hanya sesekali berjaga-jaga, kata berjaga-jaga dalam Kolose 4:2 juga disertai dengan rasa syukur.  Ketika kita berjaga-jaga, kita tidak mau kehilangan hubungan dengan Tuhan. Dalam berjaga-jaga kita perlu iman dan ketekunan dalam doa. Hubungan dengan Tuhan bukanlah suatu hubungan yang emosional. Pernahkah kita lengah untuk kita berjaga-jaga? Hal yang paling mudah dalam berjaga-jaga ketika kita sedang naik mobil atau motor, kita tidak bias sembarangan atau meremehkan diri kita. Kita harus mengenakan pelindung supaya kita terhindar dari kecelakaan. Kebanyakan orang Kristen tidak berjaga-jaga. Mereka pikir mereka sudah cukup ketika menjadi Kristen tetapi mereka lupa ada Iblis yang dapat menipu mereka setiap saat.
Berjaga-jaga dapat menjadi suatu pilihan atau suatu perintah. Tentara diajarkan untuk terus sedia setiap saat. Mereka sudah dilatih untuk siap sedia ketika mereka dibutuhkan. Orang yang berjaga-jaga berarti memiliki pekerjaan yang sangat penting. Bagi tentara, berjaga-jaga bukanlah suatu pilihan tetapi suatu perintah. Kita tidak perlu menunjukkan ekspresi yang berlebihan dalam berjaga-jaga.
Pekerjaan Iblis adalah mengalihkan fokus kita. Hawa dapat tertipu dengan Iblis karena ia tidak berjaga-jaga dalam hidupnya. Banyak orang yang kehilangan Tuhan karena mereka tidak berjaga-jaga. Mereka takut dan malu kembali kepada Tuhan karena mereka pernah tertipu. Pada Matius 13 Yesus memberikan perumpamaan tentang berjaga-jaga, semuanya diawali dari dalam hati kita. Paulus takut bila pikiran kita disesatkan. Dalam kerasulan ada tiga hal yang harus kita ingat yaitu kita tidak bisa hidup sendiri, otonom, dan saling bergantungan antara satu dengan yang lain.
Orang tidak berjaga-jaga karena mereka kurang pengetahuan dan mereka tidak mengerti bahwa mereka harus berjaga-jaga, karena itu harus ada yang memberitahu. Kenapa kita menginjil, karena kita berjaga-jaga untuk orang lain.  Jika kita sudah berjaga-jaga untuk diri kita otomatis kita akan berjaga-jaga untuk orang lain. Kita tidak hidup sendiri, maka kita perlu berjaga-jaga satu dengan yang lain. Bagaimana kita dapat menang dari Iblis jika kita tertipu terus. Orang yang bersemangat dengan Tuhan tidak akan tertipu.  Kita harus terus berjaga-jaga dalam firman. Darwin Egan Lontoh

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Penginjilan | TNB