Mengenal Tuhan dan Perintah-Nya

Kamis, 16 Januari 2014 0 komentar
Mengenal Tuhan dan Perintah-Nya
Hidup dalam kekristenan, kita harus tahu bahwa kita berubah dari hidup yang biasa-biasa saja kepada hidup yang kekal.  Hidup yang kekal bukan setelah kita mati, tetapi ketika kita di dunia dan bertemu dengan Tuhan itulah hidup yang kekal.  “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.”  (Yohanes 17:3).  Kita bisa tahu tentang hidup yang kekal, tapi belum tentu kita mengalaminya.  Hidup yang kekal bukanlah hidup yang enak-enak, tetapi mengenal satu-satunya Tuhan yang benar.  Berarti ada Tuhan yang tidak benar.  Bisa juga di gereja diajarkan sesuatu yang tidak benar.  Percaya Yesus, tapi pengajarannya disimpangkan seperti misalnya tidak perlu baptisan roh, tidak perlu bahasa roh dll.  Padahal Tuhan ajarkan hal itu, tetapi mereka berkata itu hanya ada pada zaman dahulu.  Banyak hamba Tuhan tidak mengajarkan karena merasa Roh Kudus sudah ada sejak mereka masih kecil dan beragama Kristen.
Di kitab Wahyu tertulis berbahagialah orang yang mendengar dan membaca nubuatan ini (Wahyu 1:3).  Kitab Wahyu adalah satu-satunya kitab yang tertulis seperti itu.  Tidak ada kitab lain yang tertulis seperti itu seperti berbahagialah orang yang membaca kitab Te salonika atau Timotius atau Roma.  Tuhan berkata berbahagialah orang yangmembacakan, mendengarkan, menuruti, mengajarkan nubuatan ini.  Namun di Wahyu 22:18-19 dikatakan jika kita menambahkan atau mengurangi perkataan-perkataan nubuatan maka Tuhan akan menambahkan malapetaka.  Mendengarkan saja berbahagia, tetapi apabila menambahkan atau mengurangi maka Tuhan akan menambahkan malapetaka-malapetaka.  Kecenderungan manusia kalau sudah membaca pasti menambahkan atau mengurangi, karena itu Tuhan sampai menulis seperti di Wahyu akhir itu.
Kembali kepada hidup yang kekal.  Di Yohanes 17:3, hidup yang kekal adalah mengenal Tuhan dan Yesus yang Engkau utus.  Sejak kecil kita sering diajarkan untuk percaya Yesus, tetapi tidak pernah diajarkan untuk mengenal perintah dan kuasa-Nya.  Kalau kita mengenal Tuhan yang benar, kita pasti juga memberitakan Yesus yang benar.  Banyak orang Kristen menambahkan perintah-Nya misalnya peringatan kelahiran Yesus Kristus.  Sebenarnya di firman Tuhan tidak ada perintah untuk memperingatinya, tetapi manusia suka memperingatinya karena itu sudah menjadi tradisi mereka.
Mengenal itu tidak mudah apalagi manusia suka berubah terus.  Sekarang bisa baik, tetapi 10 tahun kemudian bisa berubah.  Transformasi adalah meninggalkan cara yang lama dan mengikuti cara Tuhan.  Kalau masih membawa yang lama itu namanya bukan transformasi.  Satu-satunya yang tidak bisa berubah adalah perintah Tuhan.  Namun manusia berusaha mengubah perintah Tuhan.  Padahal Tuhan sudah katakan jika ada yang menambah atau mengurangi maka Tuhan akan menambahkan malapetaka.  Suatu perintah menjadi sulit karena kita ingin menambahi perintah itu.  Itulah kecenderungan manusia.
Ada satu kata yang paling kuat mengapa kita dilahirkan kembali.  Mari lihat dalam Kejadian 18:18-19,”… Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN…”  Ini berbicara tentang Abraham.  Orang akan mendapat berkat melalui Abraham kalau anak-anaknya dan keturunannya percaya dan melakukan apa yang diperintahkan.  Perintah bukanlah pilihan.  Sebenarnya anak-anak tidak suka diperintah kecuali pada akhirnya mereka akan mendapat uang.  Seperti orang yang bekerja juga.  Ia pada akhirnya akan mendapat gaji.  Kalau tidak digaji maka ia bisa bekerja seenaknya dan tidak mau diperintah.
Kita akan mendapat berkat karena menuruti perintah Tuhan.  Meski tidak enak, tetapi tetap jaga perintah itu.  Dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru ada perintah.  Sejak sebelum manusia jatuh ke dalam dosa, sudah ada perintah.  Apalagi ketika manusia jatuh ke dalam dosa, pasti ada perintah.  Dosa itu sudah mengintip di depan pintu, tapi kamu harus berkuasa atasnya.  Waktu itu, Kain tidak berkuasa atas dosa makanya ia membunuh Habel.  Kenyataannya manusia hanya suka perintah yang menyenangkan dirinya sendiri.
Kita sering berpikir bahwa kita sudah mengenal Tuhan.  Di Filipi 3:10-11 dikatakan “Yang kukehendaki ialah mengenal Dia dan kuasa kebangkitan-Nya dan persekutuan dalam penderitaan-Nya..”  Jadi mengenal bukanlah yang enak-enak saja.  Bangsa Israel tahu bahwa Tuhan yang mengeluarkan mereka dari Mesir, tetapi mereka tidak mengenal Tuhan.   Orang yang mengenal dan mengerti perintah pasti tahu mana yang benar dan yang tidak boleh dilakukan.  Ada tujuan mengapa kita harus mengenal Tuhan yaitu supaya kita beroleh kebangkitan dari orang mati.  Kalau kita melakukan apa yang tertulis di Filipi 3:10 maka kita adalah orang yang bangkit setiap hari.  Kita tidak hanya bangkit untuk memberitakan Injil, tapi juga untuk taat melakukan perintah-Nya.
Umat yang mengenal Tuhannya akan kuat dan bertindak (Daniel 11:32).  Bertindak berarti melakukan ledakan dan membua t dampak.  Namun orang yang fasik terhadap perjanjian (perintah) dibujuknya sampai murtad.  Siapa yang membujuk?  Iblis.  Iblis membujuk dengan kata-kata yang licin.


Tuhan pasti memberi ijin untuk Iblis lakukan karena kita tidak melakukan perintah-Nya.  Umat Tuhan binasa karena tidak mengenal Tuhan (Hosea 4:6, 6:3).  Ini yang Tuhan inginkan yaitu mengenal Dia.
Beberapa hal untuk mengenal Tuhan:
1.  Janji-Nya
Tuhan berkata jangan sampai kita melupakan perjanjian.  Kalau kita lupa terhadap perjanjian maka tidak heran kita bisa jatuh ke dalam dosa.  Apabila kita melakukan perjanjian dengan sungguh-sungguh, tidak mungkin kita akan melupakannya.  Seperti misalnya kita sudah janji untuk datang pada suatu acara.  Kalau yang serius mengundang pasti berkata “jangan lupa datang ya”.  Kalau yang tidak serius pasti berkata “bisa datang atau tidak?  Kalau tidak ya tidak apa-apa.”  Sekarang bagaimana kita dengan janji Tuhan?  Janji-janji itu nubuatan dan tidak otomatis terjadi.  Kalau kita tidak mendengar dan melakukan maka janji-janji itu tidak akan terjadi.  Waktu kita bertobat dan dilahirkan kembali, kita sudah membuat perjanjian dengan Tuhan.  Kita akan melakukan apa saja yang Tuhan perintahkan.  Kita tidak akan merasa terpaksa karena apabila kita merasa terpaksa berarti kita belum dilahirkan kembali.
2.  Roh Kudus
Ada Roh Kudus yang Tuhan berikan (Kis 1:8, Roma 5:5).  Kita bisa mengerti kasih karena Roh Kudus.  Kita tidak hanya tahu Roh Kudus, tetapi kita juga harus hidup dan dipimpin oleh roh.  Tanda kalau kita hidup oleh roh, waktu tiba-tiba mulai merasa malas muncul bahasa roh.  Bisa tiba-tiba muncul sendiri, atau bisa karena kita ingin bahasa roh.  Kerinduan kita untuk semangat jangan sampai berhenti.  Bahkan kita bisa mengajak orang lain untuk semangat juga dan itu akan membuat kita terus semangat.  Kalau semangat kita hanya untuk diri sendiri pasti akan berhenti lagi.  Abraham menjadi berkat karena ia mendapat perintah, melakukan, dan memerintahkan orang lain untuk lakukan juga.
3.  Nama Yesus
Saudara minta apa saja dalam Nama-Nya maka Tuhan akan berikan.  Hal itu berlaku bagi orang yang mengerti Tuhan.  Jika kita tidak mengerti Tuhan maka kita tidak bisa meminta dalam Nama-Nya.  Tanah yang subur adalah orang yang mengerti dan orang yang seperti inilah yang bisa meminta dalam nama Yesus.  Apabila kita berdoa dalam nama Yesus maka kita harus tahu sungguh-sungguh perjanjian-Nya.  Bukan hanya asal-asalan memakai nama Yesus.  Pasti berbeda antara yang setengah-setengah dengan yang sungguh-sungguh tahu dan mengerti.
4.  Jemaat Tuhan (Orang-orang kudus)
Orang-orang kudus ada kuasanya.  Kita harus saling menghormati, jangan menghakimi, dan jangan melihat kelemahannya.
5.  Malaikat
Jemaat kita punya malaikat.  Firman Tuhan disampaikan tidak langsung ke jemaat, tetapi melalui malaikat.  Tujuh jemaat di kitab Wahyu ada malaikatnya (Wahyu 2:1, 2:8, 2:12, 2:18, 3:1, 3:7, 3:14).
Di Kisah Para Rasul 10:1-48, ada cerita tentang Kornelius seorang perwira yang saleh, takut akan Tuhan, dan suka memberi sedekah.  Kornelius bukan orang Yahudi.  Kita percaya bahwa ada orang-orang beragama lain yang juga takut akan Tuhan, saleh, tetapi bedanya mereka mempunyai Tuhan yang salah.  Tuhan mencari orang-orang yang saleh, takut akan Tuhan, dan suka memberi.  Tuhan tahu keadaan hati kita.  Kalau setengah-setengah ya kita tidak akan mendapat.  Jika kita masih melihat kekurangan, kelemahan, memang tidak ada manusia yang sempurna.  Namun Tuhan mencari orang yang memiliki keinginan yang besar.  Banyak dari kita tahu sesuatu, tetapi tidak menginginkannya dengan sungguh-sungguh.  Transformasi hanya akan terjadi apabila yang lama mati.
Tidak mungkin malaikat datang kepada orang yang tidak saleh.  Kornelius tahu bahwa itu malaikat Tuhan karena ia orang yang saleh.  Bisa-bisa kita yang sudah bertobat lahir baru malah tidak tahu apabila malaikat Tuhan yang datang.  Kornelius bukanlah orang yang percaya, tetapi kita tidak boleh menghakimi.  Nyatanya malaikat datang kepada dia karena dia saleh.  Namun malaikat tidak bisa memberitakan Injil kepadanya karena tugas malaikat bukan memberitakan Injil, tetapi malaikat bisa membukakan jalan.  Yang memberitakan Injil kepada Kornelius yaitu Petrus.  Bisa saja malaikat kita sudah mendatangi orang-orang yang haus akan Tuhan sehingga kita tidak perlu cari-cari orang.   Karena itu, tidak sia-sia setiap pertemuan dengan seseorang.
Kemudian sebelum Petrus bertemu dengan Kornelius, Tuhan menunjukkan suatu penglihatan yang aneh kepada Petrus.  Petrus harus makan makanan yang selama ini dianggap haram.  Orang Yahudi anti dengan makanan yang dianggap haram.  Sampai tiga kali Tuhan menyuruh Petrus untuk memakannya karena anggapan haram itu sudah tertanam selama bertahun-tahun.  Penglihatan itu sebenarnya menunjukkan bahwa ada orang yang bukan Yahudi (najis, haram) akan datang yaitu Kornelius.  Ketika Petrus sampai di tempat Kornelius, di situ sudah banyak orang yang berkumpul.  Ini tanda yang bagus kalau orang mau mencari Tuhan, dia tidak hanya memikirkan diri sendiri, tetapi mengajak orang juga.
Di sini Petrus mengalami tranformasi lagi.  Ia harus menghapus pemikiran bahwa orang yang bukan Yahudi adalah najis.  Banyak dari kita juga bisa berpikiran seperti itu yaitu menganggap orang lain najis.  Lalu Petrus memberitakan Injil kepada mereka.  Petrus tidak ada tantang mereka untuk bertobat, tetapi semuanya terlihat mudah karena Tuhan yang mengatur.  Setelah itu, mereka berbahasa roh.  Meski baru awal tahu tentang Tuhan mereka langsung bisa berbahasa roh karena mereka inginkan.  Jika kita yang sudah dilahirkan kembali tidak setiap hari bahasa roh maka kita perlu bertobat dan minta kepada Tuhan.  Bahasa roh muncul karena kita memikirkan Tuhan, berdoa, memikirkan keselamatan, dsb.  Bahasa roh bukan untuk bergaya di depan orang atau sombong.  Namun kita juga jangan malu berbahasa roh.  Kalau malu maka tidak heran kita jadi lemah.
6.  Rasul
Tuhan juga berikan rasul kepada kita.  Rasul dan nabi adalah dasar dari sebuah gereja.
Akan ada nubuatan, penglihatan, mimpi yang muncul dari orang-orang yang hidup dalam supernatural (Kis 2:15-17).  Orang-orang yang seperti itu adalah orang yang kuat dalam firman-Nya (Janji), Roh Kudus, Nama Yesus, jemaat, malaikat, kerasulan.  Semuanya bekerja sama dan tidak ada yang jalan sendiri-sendiri.
Darwin Egan Lontoh

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Penginjilan | TNB