Waktu saya penginjilan tahun yang lalu, saya bertemu dengan seorang anak Papua yang datang ke tempat bermain bola bersama brother. Setelah bermain, saya mulai mengajak bicara dan berkenalan sampai akhirnya mengajak dia untuk ke gereja. Pada hari minggu dia datang, dia telah mendengar firman
dan pada waktu pulang kami sharing sama dia .
Waktu kita sharing, dia dengar firman tapi masih memegang teguh dengan pengertian dia sendiri. Namun saya masih bersama-sama dan bertemu dengan dia sampai pada akhirnya saya tegas mengatakan “bahwa hanya Yesus lah jalan satu-satunya ,banyak orang punya pengertian sendiri tapi jika orang itu tidak menerima Yesus dan dia bertobat dilahirkan kembali, semua yang dia lakukan itu percuma.” Dia mengerti saat itu, namun tiba-tiba kita jarang bertemu dan tidak ada komunikasi dengan dia.
Setelah beberapa bulan, tiba-tiba dia datang ke rumah yang saya tinggali (center maera). Saya tidak menyangka dia datang, mulailah kami masuk injil lagi. Dari situ kami bicara tegas lagi kepada dia bahwa memang banyak orang yang berseru-seru tetapi ketika Tuhan memberi jalan dan syarat untuk mengikut Dia, kenyataannya banyak juga yang mengundurkan diri. Karena banyak orang yang ingin bertobat tapi tidak mau mengikuti hidup seperti Yesus hidupi. Saya juga menyampaikan yang di Matius 7 tentang bukan orang- orang yang berseru-seru “Bapa, Bapa” yang diselamatkan, bukan dengan kuatnya kita maupun pelayanan kita tapi saat kita benar- benar menerima Yesus itu sebagai penebus kita itulah saat kita diselamatkan. Dan beberapa hari kemudian saya mengajak dia ke Simpang Lima dan di sana saya mulai bertanya tentang hidupnya sampai akhirnya dia terbuka dengan hidupnya lalu saya berkata tegas pula “bahwa kamu harus melepaskan keragu-raguan kamu lalu merendahkan diri , bertobat dan dilahirkan kembali.”
Lalu kita berdoa buat dia dan dia mau menerima pertobatan itu , puji Tuhan dia telah mengerti dan dibabtis. Tidak berhenti sampai disitu tapi kita juga selalu menguatkan dia bahwa kita punya kuasa daripada Tuhan,kita mampu mengendalikan diri kita dari perbuatan yang menjurus ke dosa. Dari situ dia mengerti dan mulai membagikan kepada teman2nya yang dulu, bahwa dia telah berubah dan itu nyata bukan hanya perkataan karena Tuhan nyata mengubahkan hidup dia.
Amin , Jangan menyerah dari kita melihat keadaan yang belum terjadi apa-apa tapi saat kita berdoa,membaca Firman dari situ kita akan mengerti hati Tuhan sehingga saat kita nenginjil dengan iman dan pengharapan , kita akan punya kuasa dalam perkataan dan kita akan melakukan itu dengan senang hati bukan karena keterpaksaan . Tetap semangat bro-sist dalam pemberitaan injil ,karena nyata bahwa setiap pemberitaan kita tentang injil tidak akan kembali dengan sia-sia…GBU.
Adi Wibowo – CG 25-45
0 komentar:
Posting Komentar