Ini semua bukan tentang Saudara (It’s not all about you).

Senin, 14 Oktober 2013 1 komentar
Ini semua bukan tentang Saudara (It’s not all about you).
Waktu kita mulai bernubuat, mungkin awalnya belum tepat, tetapi kita akan lebih akurat lagi.   Tuhan akan membuat
kita terheran-heran ketika Ia berkata tepat pada kita (Yohanes 5:20).  Hal itu juga akan
membuat orang-orang heran terhadap Saudara.
Mereka akan tahu siapa mereka di dalam Tuhan melalui Saudara.  Di Lukas 18:8 tertulis
“apakah Tuhan mendapati iman di bumi?”  Iman itu penting!  Tanpa iman kita tidak bisa
menyenangkan Tuhan.  Kita diselamatkan karena iman.  Kita dikuduskan dan dipenuhi Roh Kudus karena iman.  Karunia-karunia bekerja karena iman.  Kita menyenangkan Tuhan dengan iman kita.
Dalam Hagai 2:6-9, dijelaskan bahwa Tuhan akan menggoncangkan langit, darat, laut, dan segala bangsa.  Bumi akan digoncangkan, ekonomi akan digoncangkan, pemerintah-pemerintah, dan bangsa-bangsa sedang digoncangkan.  Namun di tengah semua goncangan orang-orang akan datang kepada Tuhan.  Di tengah-tengah goncangan ini, kita harus bersiap-siap karena Tuhan akan membawa orang-orang datang ke tempat ini.  Karena Yesus membawa damai sejahtera melalui Saudara bagi mereka.  Ayat di atas dikatakan bahwa orang datang karena damai sejahtera ada di tempat ini.
Ketika dunia ini digoncangkan, umat Tuhan tidak akan tergoncangkan.  Ada sebuah cerita tentang petani di Afrika Selatan yang bernama Angus Buchan (ada filmnya yang berjudul Faith Like Potatoes).  Tuhan berbicara kepada Dia apa yang harus dia tanam.  Dia menanam kentang di musim kering.  Orang-orang di sekitarnya berkata tidak bisa dan itu pasti gagal.  Namun akhirnya dia sukses besar karena dia mendengar Tuhan.  Ishak pun mengalami hal yang sama.  Ishak harus menanam di tengah-tengah kelaparan dan orang-orang berkata jangan lakukan itu.  Tapi kemudian Ishak menuai 100 kali lipat.  Seperti itulah Tuhan kita.  Kalau kita bekerja karena Tuhan berbicara dan bukan karena berita-berita yang dikatakan maka kita akan bekerja sesuai dengan yang Tuhan katakan.
“Rumah” yang ini kemuliaannya dan kemegahannya lebih dari “rumah” yang semula.  Indonesia sudah dikenal di seluruh dunia karena kebangunan rohani tahun 1965 di Soe, NTT (dalam buku Like a Mighty Wind).  Sampai sekarang orang terus membicarakannya.  Tetapi Tuhan berbicara bahwa yang akan datang nanti lebih besar dan mulia lagi.  Tuhan sudah menyiapkan yang terbaik untuk dikeluarkan pada terakhir kalinya.
Dalam Ibrani 12:25-29 tertulis satu kali lagi seluruh bumi dan langit akan digoncangkan.  Tuhan berjanji kepada kita bahwa Ia sedang membawa kerajaan-Nya kepada kita yaitu kerajaan yang tidak tergoncangkan.  Kita sekarang sudah menerima kerajaan yang tidak tergoncangkan itu.  Bangsa-bangsa digoncangkan, tetapi kerajaan Tuhan tidak tergoncangkan.
“…Bertobatlah, sebab Kerajaan Sorga sudah dekat!”  (Matius 4:17).  Apa artinya untuk kita?  Pertobatan adalah perubahan arah.  Perubahan arah dalam cara berpikir kita.  Iman dan kepercayaan kita ubah kepada kerajaan yang tidak tergoncangkan.  Meski yang lain tergoncangkan, tapi kita adalah orang-orang yang tidak tergoncangkan.  Tuhan mau mengubahkan pandangan kita dan hal itu tidak terbentuk dari keadaan-keadaan natural yang kita lihat.  Pandangan kita datang dari sesuatu yang rohani.  Kerajaan yang tidak tergoncangkan adalah kerajaan supernatural atau rohani.  Dan Tuhan memberikan kepada kita kunci dari kerajaan yang tidak tergoncangkan itu.  Iman membuka kunci dari dunia supernatural.
Arahkan cara pandang kita kepada Yesus (Ibrani 12:1).  Di Washington DC, ada patung Abraham Lincoln, presiden Amerika ke-16.  Abraham Lincoln sedang duduk di tahta yang besar.  Waktu Mike Hancett melihat mata patung itu, kemanapun Mike pergi atau bergerak, mata patung itu selalu mengikuti Mike.  Seolah-olah mata patung itu hanya menatap kepada Mike.  Seperti itulah yang diinginkan Tuhan dari kita yaitu mata kita terus kepada DIA.

Mata kita dikunci kepada Yesus jadi kemana pun Yesus pergi, kita selalu mengikuti Dia.  Kemudian tidak hanya mata, tetapi pikiran kita juga diarahkan kepada Yesus.  Bukan hanya kita melihat kepada Yesus, tapi kita juga mengunci proses pikiran kita hanya kepada Yesus.  Berapa banyak dari Saudara yang membuat resolusi di awal tahun?  Misalnya tahun ini Saudara mau turunin berat badan dan mau banyak berolahraga.  Untuk memulai kebiasaan baru itu butuh kerja keras.  Ilmuwan berkata bahwa dibutuhkan 21 hari kita melakukan hal yang sama untuk menjadikan suatu kebiasaan.  Dan hanya dibutuhkan dua hari atau beberapa hari saja untuk menghancurkan kebiasaan itu.  Tuhan ingin kita mengerjakan keselamatan kita.  Dibutuhkan usaha dari pihak kita untuk menjaga keselamatan ini yaitu usaha untuk membaca firman, berdoa, datang ke pertemuan ibadah dll.  Iman kita dimulai dan berakhir pada pandangan kita terhadap Yesus.
Kalau Saudara menetapkan pandangan mata Saudara hanya kepada Yesus maka Saudara tidak akan pernah bimbang (Matius 14:26-31).  Namun apabila pandangan mata Saudara pada keadaan sekeliling Saudara maka itu akan membuat Saudara bimbang atau ragu.  Sebaliknya, kalau kepada Yesus, kita menjadi penuh dengan iman dan kita tidak akan menjadi anak-anak yang kurang percaya.  Dalam Matius 6:25-31 dijelaskan bahwa Tuhan pun tahu satu burung yang jatuh dari langit.  Burung itu tidak pernah bekerja untuk makanannya, tapi Tuhan memelihara burung itu.  Terlebih Saudara anak-anak-Nya, betapa lebih pentingnya Saudara daripada burung itu.  Waktu kita menetapkan mata kita kepada Yesus, kita tidak akan kuatir.  Tuhan adalah sumber kehidupan kita.  Ia berjanji untuk menyiapkan kebutuhan sehari-hari kita.  Pernah suatu kali, Mike dan istrinya sama sekali tidak memiliki uang.  Waktu itu istrinya meminta 20 dollar untuk berbelanja makanan dan Mike tidak mempunyai uang.  Dan pagi itu, Mike ada janji dengan seorang gembala gereja untuk minum kopi.  Lalu gembala itu memberi Mike sebuah amplop.  Mike berpikir amplop ini pasti berisi uang.  Namun ternyata isinya bukan uang melainkan voucher belanja senilai 200 dollar.  Kemudian Mike berikan itu kepada istrinya.  Tuhan sudah memberikan dengan berlimpah kepada mereka, lebih dari yang mereka butuhkan.  Tidak ada yang terlalu susah bagi Tuhan kita.  Yesus yang kita layani ini benar-benar dapat dipercaya.  Dia tahu kebutuhan kita dan Dia akan memelihara hidup kita.
Ketika kita menetapkan mata kita pada Yesus, ketakutan tidak akan menguasai kita (Matius 8:23-27).  Kalau mata kita tertuju pada keadaan natural maka ketakutan akan berusaha menawan hati kita.  Namun waktu mata kita tertuju kepada Yesus maka kita tidak mempunyai alasan apapun untuk takut.  Bahkan kita tidak akan takut pada apa yang dikatakan atau dipikirkan orang lain.  Karena kita tahu apa yang kita percaya dan kita tahu apa yang firman Tuhan katakan.  Jadi sekarang apa yang harus kita lakukan?  Dunia akan mengarahkan pada goncangan itu, tetapi kita adalah bagian dari Tuhan yang tidak tergoncangkan.  Kepercayaan diri kita bukan pada dunia dan sistemnya, tetapi percaya kita kepada Tuhan dan firman-Nya.  Dari situ, hidup kita dan tindakan kita akan membuat orang mengikuti kita.  Seperti Paulus yang berkata “ikut aku sama seperti aku mengikut Kristus”.
Tetapkan pandangan dan pikiran kita hanya kepada Yesus dan iman kita akan semakin kuat.  Iman kita akan menyediakan ruang bagi mujizat terjadi dan kita akan melihat tanda-tanda mujizat terjadi.  Oleh karena itu, fokuslah kepada Tuhan.  Kalau Saudara menerima Yesus dalam hati Saudara maka Saudaralah orang benar itu.  Orang benar tidak akan goyah (Mazmur 21:7, 55:22).  Nama lain dari Tuhan adalah Jehova, yang artinya Aku akan jadi apa yang kamu butuhkan untuk Aku jadi.  Tuhan akan jadi seperti yang kita butuhkan.  Yang mendorong iman kita adalah fokus yang jelas kepada Yesus.  Jika ada area-area di sekitar kita yang tidak menjadikan Yesus sebagai fokus maka kita perlu bertobat dan menjadikan Yesus sebagai fokusnya.  Kita hanya perlu mengubah cara berpikir kita sehingga kita berpikir ke arah yang berbeda yaitu ke arah Yesus. Mike Hancett      

1 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Penginjilan | TNB