Menghilangkan "Itu tidak adil!"

Rabu, 24 April 2013 0 komentar

Menghilangkan "Itu tidak Adil!"
17 April 2013

Di dalam pokok anggur kita dapat berbuah.   Di dalam pokok anggur kita juga dibersihkan.   Masalahnya, apakah kita mau menerima pembersihan dari Tuhan?  terkadang kita sulit memberi diri kita untuk dibersihkan.  Tuhan inginkan supaya kita dapat bertumbuh, berakar dan berbuah.  Dalam nubuatan selubung harus dihancurkan supaya kita dapat melihat kemuliaan Tuhan,  kemuliaan Tuhan bukanlah suatu yang semu tetap itu nyata dalam hidup kita.
Pada matius 5 berbicara mengenai ucapan berbahagia.  Pada dasarnya semua manusia itu kosong tanpa Tuhan.  Semua orang mencari kebahagiaan.  Mereka berbondong-bondong untuk mencari kebahagiaan kepada Yesus.  Mereka bosan dengan suatu yang hampa, mereka menginginkan harapan dari Tuhan. roh mereka rindu untuk bertemu dengan Tuhan. Kata berbahagia dalam firman adalah suatu yang pasti. Ketika akim melihat suatu kalimat pada sebuah mobil “ berbuatlah sesuka hatimu, maka kamu juga akan mati” kata yang lebih tepat bukan mati sebenarnya segala sesuatu akan dihakimi.   Pengkotbah katakan, Tuhan akan meminta pertanggungjawaban kepada setiap orang.  Kita harus terus dalam kebahagiaan.   Orang lain bisa membuat seminar tentang hidup bahagia tetapi apakah mereka hidup dalam kebahagiaan yang sejati itu.  Kita ikut Tuhan untuk mengeluarkan kekayaan rohani kita.  Itulah kebahagiaan kita saat kita memberitakan Injil.  Beberapa waktu yang lalu, ada suatu kesempatan untuk memberitakan Injil kepada tetangga yang lain.  di situ ada konfrontasi yang terjadi, orang bisa menilai baik tentang orang yang baru bunuh diri ini.   Mereka hanya melihat bentuk luar saja dan kelihatan sekali mereka berkata seperti itu untuk menyenangkan hatinya.  Kita harus tegas dengan kebenaran Tuhan.   Kita harus tetap dengan kepercayaan kita kepada Tuhan.    Tuhan sudah beri roh kemerdekaan.   Banyak orang yang belum merdeka, mereka masih terbelenggu.  Hanya Tuhan yang memberikan roh kemerdekaan itu.
Galatia 1: 1-5 Ada keyakinan yang kuat di dalam diri Paulus bahwa Kasih karunia terus menyertai kita.   Kata bahagia penuh di dalam Paulus.    Yesus telah menyerahkan diri-Nya karena dosa-dosa kita.  Itulah Injil yang sejati semua karena Yesus. Pada Galatia 1: 4  Dunia ini sudah lenyap dengan keinginannya.   Sebelum kita bertobat lahir baru kita adalah milik Iblis tetapi Yesus datang mengeluarkan kita dari kegelapan kepada terang.   Setelah kita bertobat lahir baru kita menjadi target Iblis.  Ia berusaha menipu supaya kita tidak mengerjakan panggilan kita lagi tetapi kita mulai mengerjakan yang lain seperti pengejaran masa depan.   Kita sudah diberikan kuasa-Nya untuk menang maka kita harus terus mengandalkan Tuhan bukan mengandalkan manusia.
Pada Ayub 1, Kita bukan hanya memberi diri untuk dibersihkan tetapi juga memberi diri untuk di uji.  Pada Matius 5 pengujian itu ada didalam hidup kita.   Seperti ayub, pengujian juga dialami oleh Yesus.   Orang Kristen yang sungguh-sungguh pasti melewati pengujian.  Di dalam Tuhan tidak ada pilihan.  Tujuan penderitaan adalah supaya kemuliaan Tuhan nyata dalam kita.   Ayub 1:20 Ayub tidak berteori mengenai apa yang Tuhan lakukan kepadanya.   Ayub memiliki karakter yang kuat.   Kesetiaan Ayub diuji, apakah kita masih takut akan Tuhan dan taat kepada Tuhan ketika kita tidak memiliki apa-apa.  Paling mudah Iblis menguji kita dengan membawa kita kepada ke-aku-an kita.  Iblis mulai membangkitkan manusia lama kita.  Kita digiring kepada roh yang terluka sehingga seseorang mengambil tindakan untuk mencelakakan diri sendiri.   Kita harus segera melepaskan itu karena Iblis mencari saat yang tepat.  Manusia memiliki masa kebodohan di dalam hidupnya disitulah Iblis bisa kapan saja mencobai kita.  Tuhan mau roh kita menjadi kuat.   Roh kita di tuntun oleh roh kudus.  Ayat 9 Istri ayub berusaha menghancurkan kepercayaan Ayub.  Apa yang keluar dari mulut berasal dari hati.  Suatu perkataan yang melemahkan dapat membuat roh terluka.
Beberapa kata yang sering perkataan  yang dikatakan ketika seseorang diperlakukan ”tidak adil” :
1. “Aku layak memperoleh sesuatu yang lebih baik dalam hidupku”
2. “Aku layak memperoleh lebih banyak sesuatu dalam hidupku”
3. “Tuhan itu tidak adil”
4. “Aku benar dan orang lain salah”
5. “Orang lain tidak tulus denganku padahal aku sudah bersikap tulus”
6. “Aku direndahkan, orang lain ditinggikan”
7. “Tuhan membiarkan aku membuat suatu kesalahan”
8. “Tuhan tidak memberikan pernikahan yang bahagia”
9. “Aku kurus atau gemuk, aku hitam atau putih”
10. “Aku mendapat majikan yang kejam, aku layak mendapat hakku”
11. “Tuhan tidak mememberikan kecukupan padaku”
12. “Aku layak memiliki sesuatu”
13. “Tuhan tidak cukup memperdulikan aku”
Jangan bangkitkan rasa ketidakadilan dalam diri kita.   Apapun kondisi hidup kita, kita harus terus bersyukur.  Ketika kita bertobat lahir baru luka dalam hati kita sudah disembuhkan jadi jangan kita membuatnya terluka kembali.   Kita sudah disembuhkan dan dimurnikan.  Yesuslah yang memimpin iman kita kepada kesempurnaan.  Panggilan kita adalah  jubilee (pembebas).  Mari kita terus memberitakan Injil Kristus.
Hosea hartono.

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Penginjilan | TNB