Roh kudus adalah sumber air hidup

Rabu, 24 April 2013 0 komentar

Roh kudus adalah sumber air hidup
14 April 2013

Banyak orang berseru Yesus, Yesus, padahal Ia sudah naik ke sorga.  Sekarang yang ada di dunia ini adalah Roh Kudus.  Bagi kita yang sudah menerima Roh Kudus, Roh itu bisa tidak tinggal di atas kita lagi karena kita yang meninggalkan Roh Kudus.  Seperti hidup kita juga tidak akan sama terus, pasti ada perubahan-perubahan yang bisa terjadi.  Yesus saja menyembuhkan orang dengan cara yang berbeda-beda.
Mari lihat di Yohanes 7:37-39.  Waktu itu sedang ada perayaan, tiba-tiba Yesus berdiri dan berseru “Barangsiapa haus, baiklah ia datang kepada-Ku dan minum!  Barangsiapa percaya kepada-Ku, seperti yang dikatakan oleh Kitab Suci: Dari dalam hatinya akan mengalir aliran-aliran air hidup.”  Sebelumnya ada pertentangan tentang asal-usul Yesus, tetapi Yesus berani berkata “barangsiapa percaya kepada-Ku”, bukan kepada Tuhan.  Tidak ada satupun nabi yang berani berkata seperti itu.  Yesus tidak malu untuk mengajak orang karena Ia mencari orang yang haus akan firman Tuhan dan ingin firman itu digenapi dalam hidupnya.  Tuhan sudah tahu perjalanan setiap kita manusia: apakah kita akan memilih kebenaran atau tidak.  Kita memiliki kehendak bebas untuk memilih kebenaran itu atau tidak.  Tuhan berjanji bagi orang yang percaya maka akan muncul aliran-aliran air hidup.  Itu tergenapi ketika kita percaya kepada Yesus.  Di ayat ini janji itu belum terjadi (Roh Kudus turun) karena Yesus belum dimuliakan.  Namun di Yohanes 1:32-33, Roh Kudus sudah turun, tinggal tetap di atas Yesus dan Ia dimuliakan atas hal ini.  Tetapi mengapa dikatakan sebelumnya belum terjadi karena yang dimaksudkan adalah Roh Kudus turun ke atas manusia.  Saat itulah Yesus lebih dimuliakan lagi karena Roh Kudus turun juga ke atas manusia.  Roh Kudus itu harus tinggal di atas kita terus-menerus.  Kita tidak bisa hanya bangga dulu Roh Kudus pernah tinggal di atas kita, tapi bagaimana dengan sekarang?  Banyak orang Kristen membanggakan hal-hal yang dahulu, tetapi sekarang sudah tidak terjadi lagi.
Orang bisa dibaptis, menyanyi lagu-lagu rohani, tetapi belum tentu ia anak Tuhan (Roma 8:14-17).  Bulan lalu bisa dibaptis Roh Kudus, tetapi sekarang belum tentu Roh Kudus masih ada di atas kita.  Kalau Roh Kudus tinggal di atas kita dan kita adalah anak Tuhan maka kita akan menerima janji-janji Tuhan, menderita, dan dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.  Bukan Yesus saja yang dimuliakan, tetapi Ia ingin kita juga dimuliakan bersama-sama dengan Dia.  Hal yang luar biasa adalah Roh Kudus tidak hanya tinggal atas kita, tetapi kita juga dipermuliakan bersama-sama dengan Dia.  Contoh yang sederhana ketika kita dipermuliakan bersama dengan Roh Kudus yaitu ketika kita memberitakan Injil.  Kita akan melihat bahwa orang lain juga menerima hal yang sama seperti yang kita terima.  Dalam perjalanan hidup ini, kita akan menerima janji-janji Tuhan, tetapi kita juga harus menderita bersama-sama dengan Dia.
Kita akan melihat bagaimana hidup seseorang jika Roh Kudus tinggal di atasnya.  Sebelumnya kita membaca perkataan dari seorang hamba Tuhan bernama Charles R. Swindoll.  The past is over…forget it. The future holds hope…reach for it (Masa lalu sudah berlalu…lupakan saja. Masa depan mengandung harapan…capailah itu).  Manusia cenderung suka menceritakan hal luar biasa yang pernah terjadi dahulu.  Namun kita sebagai orang yang sudah memiliki Roh Kudus, ketika memberitakan Injil jangan hanya menceritakan yang dulu-dulu saja, tetapi hal-hal sekarang juga yang terjadi dalam hidup kita.  Kitab Ulangan ada untuk mengulangi, tetapi bukan untuk kembali ke masa lalu.  Itu untuk mengingat janji Tuhan yang dahulu pernah disampaikan supaya kita tetap maju.
Dalam kitab Kisah Para Rasul terjadi hal-hal yang luar biasa.  Kemudian dalam Kisah Para Rasul pasal 10 diceritakan ada suatu penglihatan.  Kornelius disuruh pergi ke Yope oleh malaikat yang mendatanginya.  Sekarang bisakah hal itu terjadi pada kita?  sebenarnya bukan tidak bisa, tetapi seringkali pengharapan kita tidak seperti yang dulu.  Lalu tentang Petrus, ia adalah murid yang berani berbicara kepada Yesus.  Suatu ketika, Petrus mendapat penglihatan untuk makan makanan yang haram.  Hukum sudah jelas bahwa makanan itu haram.  Menurut Saudara jika Saudara mendapat penglihatan seperti itu bagaimana?  Bisa-bisa Saudara berkata bahwa ini bukan dari Tuhan karena disuruh makan makanan yang haram.  Namun Petrus tahu bahwa itu dari Tuhan karena ia memiliki Roh Kudus.  Banyak orang Kristen sekarang tidak tahu mana yang dari Tuhan, mana yang tidak, semua dikatakan dari Tuhan.  Di situ Petrus menjelaskan kepada orang-orang tentang penglihatannya dan mereka setuju dengan penjelasan Petrus.  Hanya saja makanan bekas penyembahan berhala, tetap tidak boleh dimakan.

Pengharapan dan iman itu penting.  Iman membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada.  Sesuatu yang tidak enak di dunia, kita tetap bisa menikmatinya karena apa yang kita miliki tidak dimiliki oleh dunia.  Tingkat pendapatan di Australia dan Jepang tinggi, tetapi banyak anak muda di sana yang mati bunuh diri.  Mereka mendapati bahwa kebahagiaan tertinggi di dunia tidak bisa membuat mereka bahagia.  Realitasnya memang kebahagiaan tidak hanya di pikirkan saja, tetapi kita harus benar-benar mengalaminya.  Roh Kudus itu harus benar-benar tinggal di atas kita dan menjadi aliran-aliran air hidup yang mengalir keluar.  Tentu saja mengalir bukan untuk hal yang sia-sia.  Roh Kudus ada untuk melakukan kehendak Bapa.

Kalau kita bertobat dan dilahirkan kembali, tetapi tidak memiliki Roh Kudus berarti kita hanya memikirkan diri sendiri karena Roh Kudus membuat kita melakukan pekerjaan besar bersama Tuhan.  Kita harus mengerti tujuan mengapa kita dibaptis Roh Kudus.
Mari melihat dalam Kisah Para Rasul 11:1-28.   Petrus berani berkata “kata Roh kepadaku” untuk menyampaikan penglihatannya kepada orang-orang disitu.  Dia tidak berkata “kata gereja”.  Waktu Petrus berkata-kata, orang-orang bisa tahu bahwa apa yang dikatakan Petrus berasal dari Tuhan.  Mereka semua sedang berada dalam atmosfer iman.  Ke’aku’an sudah tidak ada lagi di situ, bahkan agenda-agenda lain juga tidak ada.  Mereka benar-benar serius dengan perkataan yang berasal dari Roh.  Kita juga tidak bisa main-main dengan berkata “kata Roh kepadaku”.  Jika Roh berkata kepada kita pasti pemimpin juga mendengar karena kita di dalam jemaat.  Di ayat 13, Kornelius belum menerima Tuhan, tetapi dia bisa melihat dan percaya bahwa itu malaikat.  Kornelius sudah tahu bahwa yang akan datang adalah Simon Petrus karena malaikat telah memberitahunya.  Di ayat 15, Petrus berbicara kepada orang-orang disitu bahwa apa yang terjadi dahulu yaitu Roh Kudus turun ke atas manusia, sekarang juga terjadi pada mereka.  Petrus juga memberitakan pertobatan yang memimpin kepada hidup kepada mereka.  Bukan hanya pertobatan untuk menjadi anggota gereja seperti yang banyak terjadi di gereja-gereja sekarang ini.  Lalu dari situ mereka tersebar karena ada penganiayaan dari memberitakan Injil itu.  Namun sekarang banyak orang Kristen tersebar karena seminar ini itu, bukan karena penganiayaan oleh pemberitaan Injil.  Kalau kita ingin menjadi penginjil-penginjil yang luar biasa, kita harus menjadi orang baik, penuh Roh dan iman (ayat 24).

Untuk menjadi semangat memang harus ada orang-orang seperti Herodes yang berani menganiaya (Kisah Para Rasul 12:1-5).  Yakobus dibiarkan mati dibunuh oleh Herodes, tetapi Petrus tidak karena masih ada pekerjaan yang harus diselesaikan oleh Petrus.  Para rasul tetap semangat karena mereka dianiaya.
Mari inginkan Roh Kudus terus tinggal di atas kita karena jika ada Roh Kudus kita pasti bekerja sesuai dengan firman Tuhan (Kis 13:1-49).  Dalam memberitakan Injil ke kota-kota, para rasul tetap membutuhkan pembantu untuk membantu perjalanan mereka.  Di ayat ini, Yohanes membantu Paulus dan Barnabas dalam perjalanan mereka.  Namun kemudian Yohanes meninggalkan mereka sehingga Barnabas dan Paulus berpisah.  Karena Barnabas baik maka Yohanes tetap dibawa, sedangkan Paulus tidak mau karena Paulus tidak mau kompromi dengan orang yang setengah-setengah.  Meski begitu Tuhan pasti sediakan lagi orang-orang yang mau membantu.  Dalam hal keuangan pun, Tuhan pasti sediakan.  Dan mereka terus memberitakan Injil ke kota-kota.
 
Dalam pemberitaan Injil pasti ada orang-orang yang berusaha memanaskan hati, seperti yang terjadi di Kisah Para Rasul 14:1-28.  Orang-orang yang memanaskan hati yaitu orang-orang yang menolak pemberitaan Injil.  Meski begitu, para rasul tetap mengajar dengan berani.  Selain itu, pemberitaan Injil juga pasti memecah belah karena ada orang yang mau percaya dan ada yang tidak.  Orang-orang yang menolak pemberitaan Injil pasti menentang.  Pertentangan itu terus terjadi dan kemudian para rasul lari ke kota lain.  Di kota lain, rasul-rasul bukan bersembunyi atau berdoa, tetapi mereka tetap memberitakan Injil.  Sampai-sampai ketika Paulus dan Petrus memberitakan Injil dan mengadakan mukjizat, orang-orang mau menjadikan mereka dewa-dewa.  Namun kedua rasul tersebut mengoyakkan jubah mereka karena mereka menganggap bahwa diri mereka adalah manusia biasa.
Ketika Paulus dan Barnabas di Antiokhia, ada orang-orang dari Yudea yang mengajarkan tentang adat istiadat (Kis 15:1-6).  Kedua rasul tersebut dengan keras melawan pengajaran itu.  Seringkali yang menghalangi orang untuk percaya adalah adat-istiadatnya.  Namun jangan berhenti untuk memberitakan Injil kepada banyak orang.
Kalau kita menginginkan yang terbaik, jadilah seperti Paulus, Petrus, Barnabas, dan Yakobus.  Mereka mau memberikan sepenuhnya hidup mereka untuk pemberitaan Injil.  “To be a winner, all you have to give is all you have” (Untuk menjadi seorang pemenang, yang harus kamu beri adalah semua yang kamu miliki) -Brian Tracy-.  Yang diperlukan adalah kesediaan kita karena kuasa dan segala sesuatunya berasal dari Tuhan.  Kita tinggal menjalankan perintah-Nya sesuai dengan yang dikatakan oleh firman.  Pikiran kita sering menghalangi kita untuk memberikan seluruhnya yang kita miliki.  Kalau kita sudah mulai kuatir berarti kita menentang Matius pasal 6.  Para rasul tidak pernah kekurangan meski mereka memberikan seluruhnya yang mereka miliki.  Walau mereka dianiaya dan disakiti pun, mereka tetap bahagia karena Kristus sudah menebus mereka, mengalahkan dosa, maut, sakit hati, dll.
Kemuliaan akan kita dapatkan kalau kita menerima janji Tuhan dan menderita bersama-sama dengan Dia.  Mari beri apa yang harus kita beri maka kita akan menjadi pemenang.  Dan kita lakukan semua itu karena ada Roh Kudus tinggal di atas kita.  Itulah sumber kekuatan kita. Darwin E. Lontoh

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Penginjilan | TNB