Dasar

Jumat, 15 Maret 2013 0 komentar

“Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?” (Mazmur  11:3).  Dasar yang kuat mencerminkan suatu pondasi yang kuat.   Realitasnya orang benar harus memiliki dasar yang kuat dalam hidupnya.  Dalam kehidupan kerasulan harus ada dasar yang kuat. Dasar yang kuat dimulai dengan penudukan diri kita dibawah otoritas.   Setelah bertobat lahir baru, kita tidak dapat berjalan sendiri sesuai dengan kehendak kita.  Harus ada penundukkan diri.  Kecenderungan manusia adalah ingin selalu diatas atau mementingkan diri sendiri.  Manusia seperti ini karena dari awal manusia sudah jatuh dalam dosa dan ingin menjadi Tuhan.  Ketika kita bertobat lahir baru kita di bawah otoritas pemimpin.  Banyak orang yang hanya sekedar ke gereja tetapi mereka tidak di bawah otoritas pemimpin, mereka berjalan sesuai dengan kehendak mereka sendiri.  Seperti Tentara, mereka melakukan perintah sesuai dengan yang diperintahkan komandannya.  Mereka tidak sembarangan menembak orang, atau menyerbu dalam sebuah perang tanpa perintah dari komandannya.  Mereka sudah didoktrin untuk selalu siap sedia dan tidak takut selain itu mereka juga tidak mementingkan keinginannya sendiri.
Penundukkan bukanlah berbicara mengenai kita dianggap menjadi bawahan tetapi merendahkan diri adalah ketika cara pikir kita/ego kita ditundukkan.  Kita tidak bisa mengurangi atau menambahkan perintah Tuhan.  Roket diatur supaya tepat dalam meluncur.  Pada awalnya roket dibuat dengan menggunakan prosedur yang tepat, tidak dikurangi dan tidak menambahkannya.   Pada kitab Kejadian, Iblis memakai firman yang salah dan firman yang salah direspon oleh Hawa.  pada ayat 22, Adam dan hawa diusir dari taman Eden karena mereka melanggar perintah.  Pada 2 Korintus 11:3 Pikiran kita sudah diperdaya oleh Iblis.  Kita harus terus waspada karena ada roh yang lain dan injil yang lain. Injil yang menyenangkan manusia adalah injil yang lain itu.  Di dunia ini pasti ada pilihan.  Kita tidak dapat memakai pilihan kita untuk ikut Tuhan karena kecenderungan pilihan kita adalah untuk menyenangkan diri kita sendiri. Pemimpin-pemimpin kita menjadi orang-orang yang kuat karena mereka taat pada otoritas.  Mereka tidak langsung menjadi orang yang kuat dengan instan. Kita diajarkan menjadi murid. Kita diajarkan untuk menjadi orang yang menundukkan diri.
4 hal yang penundukan diri kita sehingga otoritas Tuhan itu kembali (2 Tawarikh 7:14).
1. Merendahkan diri
2. Berdoa
3. Mencari wajah-Nya
4. Berbalik dari jalan-jalan manusia yang jahat.
Dari keempat hal ini adalah diperlukan kerendahan hati. Tanpa keempatnya, kita tidak ada apa-apanya dan pada dasarnya sifat manusia menjadi sombong. Tuhan yang menjadikan kita anak-anak Tuhan.  Ketika manusia jatuh dalam dosa, hubungan manusia dengan Tuhan sudah diambil.  Kita bisa menghormati orang tua kita tetapi mereka tidak dapat melebihi Tuhan.  Pada Kisah para Rasul 2:26-37 Karunia Roh Kudus yang menggantikan gaya hidup kita yang dulu. Ketika kita hidup dipimpin oleh Roh Tuhan ada buah Roh Kudus.  Roh Kudus yang memimpin kita tetapi karunianya yang menyertai kita.  Buah dari kita dipimpin oleh Roh Kudus adalah senang membaca firman, senang bersaksi dan memberi tanpa takut berkekurangan.   Orang-orang benar akan hidup oleh iman.   Pada Matius 6:32-33 berbicara tentang kerajaan Tuhan adalah ketika kita hidup di bawah otoritas Tuhan sehingga kita dapat hidup dalam kebenaran Tuhan…

Darwin E. Lontoh

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Penginjilan | TNB