Terang dunia ( 20 Maret 2013)

“Kamu adalah terang dunia…” (Matius 5:14), kita adalah terang dunia ketika kita menjadi anak-anak Tuhan, masalahnya kadang kita lupa bahwa kita itu adalah terang dunia.  Kita tidak bisa sombong dengan apa yang kita miliki.  Terang yang kita miliki bukan berasal dari hasil perbuatan baik atau usaha kita.  Terang yang kita miliki berasal dari Tuhan yang ada di dalam kita.  Orang yang bersinar adalah orang yang memancarkan kemuliaan Tuhan.  Orang lain dapat memuliakan Bapa di surga karena kita menceritakan terang itu kepada orang lain.  Dalam kehidupan sehari-hari Terang itu pasti akan memberi pengaruh kepada orang yang sekitar kita dan membuat orang lain senang. Kita bisa setiap saat menjadi terang di kampus, sekolah, pekerjaan dan di dalam keluarga.  Di ayat 14 terang itu menarik banyak orang dari kegelapan.   Contoh orang yang menyadari bahwa ia memiliki terang dalam dirinya adalah Yusuf .  hidupnya disenangi bayak orang.  Dia bisa menempatkan dirinya supaya menjadi orang yang menyenangkan.  Yusuf menyadari hidup bahagia bukan saat memiliki segalanya tetapi hidup bersama-sama dengan Tuhan.  Kita juga disebut berbahagia karena kita sudah bertobat lahir baru, yang dahulu kita hidup dalam kegelapan sekarang hidup di dalam terang.  Hidup dalam terang karena kita memiliki iman di dalam Kristus.  
Pada Yohanes 1, terang itu adalah Yesus Kristus, Pada awal kehidupan Kisah Para Rasul, Gereja dimulai melalui Yesus yaitu lewat penebusan Yesus di kayu salib.  Mereka menantikan api Tuhan dan api itu turun.  Hari pentakosta menjadi hari yang di khususkan tetapi mereka merasakan hari pentakosta pada saat itu berbeda karena api itu turun dan mereka penuh dengan Roh Kudus dan ketika mereka pergi memberitakan Injil dengan berani, mereka menyadari bahwa mereka sudah memiliki terang itu.  Ada 3 hal yang kita lakukan sebagai anak dan hamba yaitu Submission (penundukan), Servanthood (hati yang melayani), Separation (pemisahan).  Rasul Paulus mengerti tujuan hidupnya, dia adalah anak dan juga sebagai hamba. Paulus memiliki hati yang total dalam mengikut Yesus.  Dia tidak emosional dengan kehidupan sendiri.  Perasaan tidak menjadi hal yang utama.
Kebanyakan orang menilai bahagia dinilai dari harta yang melimpah, menjadi kaya, memiliki nilai yang bagus di sekolah atau sebagainya.  pada Matius 5:12  menjadi orang yang berbahagia karena kita sudah memiliki terang itu.  Jadi pastikan dirimu berbahagia.   Bahagia itu bukan saat di surga tetapi di dunia inipun kita harus memastikan kita bahagia.  Bahagia juga bukan dinilai dari seberapa banyak bisa tahu definisi alkitab.  Kita bisa tahu firman tetapi belum tentu bisa menghidupi firman itu.   Yohanes 1: 4 hanya di dalam Tuhan saja ada hidup.  In Him was life, and that life was the light of men (John 1:4 NIV).  Terang manusia hidup di dalam Yesus. Yohanes bukan terang itu tetapi ia bersaksi tentang terang itu.   Sebelum jatuh di dalam dosa, terang itu ada pada Adam dan Hawa tetapi setelah mereka jatuh dalam dosa, terang itu di ambil dari pada mereka.
Ketika kita berdoa, hasil doa kita pasti menarik banyak orang untuk kembali kepada Tuhan, Kita harus terus tundukan daging kita baru terang itu akan muncul.  Ketika kita menjadi terang, kita menjadi orang yang memberitakan firman.  Ketika kita memberitakan Injil, orang bukan membenci pribadi kita tetapi mereka tidak menyukai apa yang kita beritakan.  Kita menyadari ketika kita dipanggil menjadi anak, kita juga dipanggil sebagai hamba.  Tindakan itu penting supaya kita menjadi terang Kristus yang sesungguhnya.  Tugas hamba adalah pergi memberi tahu tentang terang itu. Terang menarik orang dari kegelapan seperti politikus berpidato untuk menarik simpati rakyatnya untuk mendukungnya dan supaya mereka tertarik dengan politikus itu.  Amsal 3:33-34 di dunia ini ada 2 pilihan kita menjadi orang fasik dan orang yang benar.   kita harus memilih menjadi orang-orang benar karena orang benar akan hidup oleh iman.    Jadi mari kita menjadi terang dimanapun kita berada, karena dunia menantikan anak-anak Tuhan dinyatakan.

Darwin Egan Lontoh