CATATAN KHOTBAH MINGGU, 5 Agustus 2012

Senin, 13 Agustus 2012 0 komentar

CATATAN KHOTBAH MINGGU, 5 Agustus 2012

Kasih karunia

Darwin Egan Lontoh
                                           
Banyak orang salah berpikir tentang hidup oleh kasih karunia, “Hidup oleh kasih karunia itu bebas sehingga bisa bermalas-malasan atau seenak diri sendiri.”  Rasul Paulus saja mengatakan bahwa kasih karunia yang diberikan oleh Tuhan kepadanya membuat ia telah bekerja keras (1 Korintus 15:10).  Lalu apa yang Saudara pikir tentang hidup oleh kasih karunia? 
Kehidupan kekristenan sekarang banyak yang menjadi sekedar pelayanan!  Kita perlu melihat diri kita juga, bagaimana hidup kekristenan kita sekarang?  Kita bisa jatuh pada cara pikir ‘yang penting cukup datang hari Minggu atau meeting untuk mendengarkan firman’, tapi tidak tahu bagaimana kehidupan sehari-hari satu sama lain, apakah masih hidup serius dengan Tuhan atau tidak?  Tuhan mengatakan percuma beribadah kepada Tuhan kalau hati kita sebenarnya jauh dari pada-Tuhan (Matius 16:7-8).  Begitu pun percuma kalau kita hanya mendengar firman tetapi tidak melakukannya.  Kalau Saudara hanya bagus saat memuji menyembah Tuhan di gereja atau mendengarkan khotbah tapi realitas sehari-hari tidak, itu berarti Saudara hidup di bawah hukum Taurat.  Padahal Yesus sudah memberikan Diri-Nya supaya kita dapat hidup, “Sebab karena kasih karunia kamu diselamatkan oleh iman; itu bukan hasil usahamu, tetapi pemberian Allah…” (Efesus 2:8-9).  Kita diselamatkan karena kasih karunia, oleh iman.  Hidup oleh kasih karunia adalah hidup oleh Yesus itu. 
“Karena kita ini buatan Allah, diciptakan dalam Kristus Yesus untuk melakukan pekerjaan baik, yang dipersiapkan Allah sebelumnya...” (Efesus 2:8-10).  Jangan sampai kita salah tangkap tentang ‘Untuk melakukan perbuatan baik’.  Banyak orang jatuh kepada hal berbuat baik kepada sesama.  Tuhan paling benci dengan orang munafik, yang baik di luar tapi di dalam sebenarnya hidup tidak benar.  Ayat di atas mengatakan tidak hanya ‘buatan Allah’ tapi juga ‘diciptakan dalam Kristus Yesus’.  Semua orang bisa sama-sama ‘buatan Tuhan’, tapi ‘diciptakan dalam Kristus Yesus’ itu tidak semua orang.  
Kita bisa kelihatan bagus saat beribadah hari Minggu, tapi tidak ada yang tahu bagaimana sebenarnya pikiran kita di dalam.  Tuhan menyuruh kita hidup oleh Roh sehingga kita tidak akan menuruti keinginan daging dan dipimpin oleh Roh sehingga kita tidak hidup di bawah hukum Taurat (Galatia 5:16,18).  Kita tidak bisa lagi hidup di bawah hukum Taurat, karena manusia tidak bisa dibenarkan dengan melakukan hukum Taurat.  “Yang pertama Ia hapuskan, supaya menegakkan yang kedua.” (Ibrani 10:9).  Hanya dengan percaya Yesus Kristuslah, karena kasih karunia dan oleh iman tadi (Yohanes 1:16-17).  Kita harus ingat setiap hari bahwa kita adalah buatan Tuhan, tapi tidak cukup karena kita juga diciptakan dalam Kristus Yesus, artinya juga harus hidup dalam Kristus tiap hari.  Hidup oleh kasih karunia artinya kita tidak hidup seperti Perjanjian Lama (dalam hal cara hidup).  Janji-janji Tuhan tetap sama seperti yang ada pada Perjanjian Lama, tetapi hidup kita tidak memakai cara Perjanjian Lama. 
Kita kembali saja hidup oleh kasih karunia.  Kalau kita hidup oleh kasih karunia, dalam menginjili orang kita akan membawanya ke Tuhan, bukan ke gereja.  Kalau kita bawa orang itu bertemu dengan Tuhan, otomatis ia akan berkomitmen dalam jemaat.  Kalau kita tidak hidup oleh kasih karunia, kita akan membawanya ke gereja, bukan ke Tuhan dan suatu saat jika ada banjir, bangunan yang ia bangun akan roboh (Lukas 6:46-49).  Kalau banjir dan air bah datang lalu bangunannya roboh, tentu akan kecewa.  Masih untung jika orang itu mau kembali, bagaimana kalau tidak?  Waktu itulah orang akan sadar bahwa selama ini ia tidak menggali dalam-dalam.   
Kita memang masih hidup di dunia, tetapi kita tidak berjuang secara duniawi (2 Korintus 10:1-6).  Di dunia ini masih ada daging.  Daging bukan hanya hal yang jahat, tetapi juga hal yang baik.  Banyak kebaikan manusia bisa kita lihat di sekeliling kita, misalnya memberi makan kepada orang jalanan, pergi ke gereja setiap hari Minggu.  Hebat sekali memang manusia dengan kebaikannya.  Namun kita juga menemukan banyak orang Kristen yang tidur saat mendengarkan khotbah tapi langsung bangun pada saat mau didoakan berkat.  Mereka berpikir cukup beriman kepada Yesus.  Padahal tidak hanya beriman, karena Tuhan juga menyuruh hidup oleh Roh, tidak boleh menuruti  keinginan daging.     
Perjuangan kita bukan perjuangan duniawi.  Kalau mendekati jenderal polisi atau berteman dengan preman agar aman, itu duniawi.  Kita punya Roh Kudus, jadi buat apa kita mengandalkan yang bukan Roh Kudus?  Kami mematahkan setiap siasat orang…” (2 Korintus 10:5).  Kami, bukan hanya Paulus seorang diri, melainkan jemaat.  Siasat atau pikiran orang - Petrus yang adalah orang pilihan Tuhan saja masih punya daging (kebaikan manusia) sampai Yesus mengatakan kepadanya, “Enyahlah Iblis!” (Matius 16:22-23).  Bahkan Petrus juga melakukan kesalahan lain (Galatia 2:11-14).  Kita, secara jemaat, artinya tidak individual.  Saudara tidak bisa mengatur diri sendiri kalau Saudara mengatakan bahwa Saudara termasuk jemaat. 
Kita tidak bisa hanya berterimakasih atas salib lalu kita tidak mau melakukan apa-apa sekarang.  Ada juga menghukum kedurhakaan (2 Korintus 10:6).  Kalau durhaka, harus dihukum (kedurhakaannya)!  Kalau tidak, kedurhakaan itu bisa masuk ke dalam kita.  Kita harus melihat orang yang hidup menyimpangkan kebenaran firman Tuhan sebagai orang yang sesat, sekalipun ia beragama Kristen.  Karena kalau tidak melihat bahwa mereka sesat, kita akan menyampaikan Injil kepada mereka hanya agar mereka jadi lebih baik dan untuk mati bisa masuk sorga.  Kita harus sampaikan bahwa mereka perlu bertobat dari kesesatan mereka!
Kalau Paulus mengatakan ada senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Tuhan (2 Korintus 10:4) berarti memang ada senjata!  Namun kalau tidak tahu bagaimana menggunakannya, Saudara tidak akan bisa memakainya.  Saat kita menginjili orang pun kita harus memakai senjata yang diperlengkapi kuasa Tuhan dan pada saat yang tepat, yaitu saat ia sedang mengalami masalah.  Kalau ia sedang baik-baik saja keadaan hidupnya, ia tidak akan membutuhkan Tuhan.  Oleh karena itu pergi menginjil pun perlu dipimpin oleh Roh.
Tuhan bisa pilu karena kejahatan manusia yang besar dan bahwa segala kecenderungan hatinya selalu membuahkan kejahatan semata-mata (Kejadian 6:4-7).  Bisakah kita sekarang hidup oleh kasih karunia tetapi kita hidup sembarangan dan memilukan hati Tuhan lagi lalu Tuhan mengambil Roh-Nya daripada kita?  Ya, Tuhan bisa ambil!  Ananias dan Safira yang hidup dalam zaman Perjanjian Baru saja bisa mati (Kisah Para Rasul 5:1-11).  Kalau Saudara mengatakan, “Ah Tuhan tidak mungkin sejahat itu terhadap saya.” berarti Saudara sudah tersesat! 
Nuh mendapat kasih karunia di mata Tuhan (Kejadian 6:8).  Daud disebut berkenan di hati Tuhan (Kisah Para Rasul 13:22).  Meskipun Saudara ada masalah, asalkan Saudara beriman dan mau merespon sekarang juga, Saudara akan bisa berubah karena Tuhan melihat di hati.  Apakah Saudara mau hidup kuat oleh kasih karunia?  Kalau kita mau hidup kuat oleh kasih karunia, kita harus belajar hidup dan dipimpin oleh Roh.  Itulah senjata kita.  Ampuhnya senjata tidak tergantung dari hebat atau tidaknya senjata itu, melainkan dari cara pikir si pemakai.  Percuma kalau senjatanya hebat tetapi si pemakai tidak tegas, lambat memutuskan, atau kasihan kepada musuh.
Senjata yang paling hebat adalah cara pikir kita.  Karena itu Paulus takut kalau-kalau cara pikir kita disesatkan (2 Korintus 11:1-3).  Paulus takut kalau senjata kita tidak ampuh atau tajam lagi.  Ada orang yang bisa ngeper atau down terlebih dahulu mendengar lawannya membual soal kehebatannya, padahal sebenarnya lawannya tidak lebih hebat daripadanya.  Berarti cara pikirnya lemah.  Banyak penyesatan di dunia ini (2 Korintus 11:4).  Bagaimana kita bisa tahu mana yang merupakan penyesatan?  Caranya adalah dengan bertobat dan dilahirkan kembali dan masuk dalam jemaat Tuhan.  Penyesatan itu tidak selalu langsung serta merta kelihatan, bisa saja terselubung dan perlahan-lahan, lalu akhirnya membuat kita stress atau mentok.
Kita sudah menerima Yesus, dibaptis air dan Roh Kudus, untuk melakukan kehendak Tuhan.  Kita bertemu tidak harus saat hari Minggu saja.  Hari Minggu itu karena semua orang libur pada hari Minggu sehingga kita bisa bertemu.  Pada hari biasa pun kita juga dapat berkumpul, beberapa orang dan sharing atau saling mendoakan, itu pun termasuk pergerakan.  Jadi jangan membatasi bagaimana pertemuan itu. 
Berusahalah mengenal Bapa dan Yesus Kristus yang telah diutus kepada kita.  berubah oleh pembaharuan budi itu penting (Roma 12:1-2), tapi dua ayat selanjutnya juga penting, yaitu jangan kita memikirkan hal-hal yang lebih tinggi dari pada yang patut kita pikirkan dan agar kita satu (Roma 12:3-4).  Pertama kita harus berubah dan kita harus satu.  Kita tidak bisa sendiri!  Ada jemaat dan kita harus satu.  Pak Hezron Purba minggu lalu mengatakan bahwa kita memiliki kasih karunia yang pertama adalah dari Yesus Kristus dan kedua adalah dari hubungan satu sama lain.  Kasih karunia akan kuat kalau kita mengajar yang lain, berantai (2 Timotius 2:1-2).  Dalam jemaat ada orang yang cakap dan dipercaya, ada juga yang tidak cakap dan dapat dipercaya.  Orang yang cakap dan dapat dipercaya berarti ia mau menempuh ekstra mil (Matius 5:41).  Saudara termasuk yang mana?  Pada setiap kita juga harus ada tiga hal ini, yaitu sebagai prajurit, olahragawan, dan petani (2 Timotius 2:3-4).  Prajurit: taat menyenangkan komandan kita.  Olahragawan: menurut peraturan dan harus latihan sesuai porsi.  Petani: bekerja keras dan tahu kapan waktu menanam. 
Kalau Saudara tahu Saudara punya karunia-karunia Roh tertentu, ambil itu dan kejar.  Karena tanpa karunia Roh, kita tidak bisa menjadi garam dunia dan terang dunia.  Tanpa karunia Roh, kita bisa menjadi garam dan terang dunia tapi dengan kebaikan, sama seperti kebanyakan orang.  Jadilah kuat oleh kasih karunia.  Kasih karunia itu tidak gampangan, kita harus jadi seperti prajurit, olahragawan, dan petani tadi.  Kalau Saudara kuat oleh kasih karunia, Saudara akan jadi cakap mengajar dan dapat dipercayai. 
 

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Penginjilan | TNB