Setelah kita bertobat dan dilahirkan kembali, salah satu hal yang paling kita rindukan adalah bahwa orang lain yang belum bertobat lahir baru dapat merasakan secara pribadi hidup dimerdekakan dari dosa dan melakukan kehendak Tuhan. 
Dan karena itu, dimana pun ketika kita berada, hal itulah yang membuat kita memiliki pengharapan dalam Tuhan sehingga hidup kita tidak lagi sama dengan orang lain yang belum bertobat dan dilahirkan kembali. 


Beberapa hari yang lalu, saya berdoa dan meminta untuk dapat bersaksi dan memberitakan Injil di sekitar lingkungan rumah saya. Saya percaya bahwa terang itu tidak untuk disembunyikan di bawah gantang karena Tuhan berfirman bahwa kita adalah "garam dan terang" dalam sekeliling kita.Biasanya di siang hari, saya hanya di rumah dan  melakukan kegiatan harian karena belum mendapatkan pekerjaan dan saya merasakan keinginan yang kuat untuk keluar. Jadi saya putuskan untuk ke tempat saudara yang dekat dengan rumah saya. Sempat ada keraguan dan kemalasan. Ada pikiran yang terlintas :" Ah, orangnya siang2 begini pasti tidur kan sudah punya anak.Tuh, pintunya ditutup berarti tidak ada orang atau lagi tidur." Tapi saya memantapkan diri untuk memastikan ada atau tidak orang di rumah. Dan ternyata istri saudara saya ada di rumah. Jadi kira2 sejam kita berbicara biasa ngalor-ngidul. Setelah sejam saya sempat memutuskan untuk pulang karena sedikit mengantuk, pikir saya saya masih bisa kembali untuk fellowship. Tapi entah darimana, akhirnya pembicaraan mulai masuk ke arah Tuhan. Dia sempat mengungkapkan keprihatinannya pada orang2 yang ke gereja tapi baru sampai di halaman gereja sudah mulai bergosip dan akhirnya saya mulai bersaksi. Istri saudara saya ternyata berlatar belakang Kristen dan dia berusaha untuk memahami pengajaran Katolik yang dianut suaminya (saudara saya) tapi sepertinya susah karena dia tidak merasakan apa-apa. Saat itu saya mulai berbicara tentang kehidupan saya yang benar2 berubah setelah saya bertobat dan dilahirkan kembali dan saya menceritakan kehidupan saya yang dulunya juga percaya Yesus tapi semuanya seperti rutinitas. Setelah bertobat, saya akhirnya merasakan kehidupan yang sesuai Firman itu seperti apa, bukannya hanya sekedar tulisan dalam Alkitab yang bisa kita baca tapi tidak pernah kita hidupi. Dan istri saudara saya (namanya Ester) itu menanggapi dengan antusias karena ia memang berpikir bahwa semua orang Kristen sudah mengerti tentang pertobatan lahir baru. Saya katakan tidak semua dan memang kita akhirnya belum sampai masuk Injil karena anaknya mulai mengalihkan perhatiannya. Namun saat saya pulang, saya tahu bahwa ini semua tidak kebetulan saja terjadi. 

Dan saya merenungkan bahwa dengan langkah iman atau we walk by faith untuk keluar dan mulai dari sekeliling kita, saya dapati itu benar2 ada pengaruhnya. Jika siang itu saya memutuskan untuk kembali masuk ke rumah, mungkin saya tidak akan tahu bahwa dia memiliki latar belakang Kristen dan memiliki kerinduan untuk kembali memeluk kristen. Saya percaya berita Injil ini akan sampai ke dia dan bahwa menjadi Kristen tidak menjamin seseorang bertobat lahir baru. Ini baru awal dan akan ada banyak pemberitaan Injil terjadi jika saya memutuskan untuk terus "walk in faith of God" atau berjalan dalam iman kepada Tuhan! 

We are the Salt and the Light , bro sis!


Klara Vivi    \(^~^)/