Kesaksian dedi kurniawan

Dari sejak hari senin waktu pertemuan dengan Darwin, berbicara tentang kita kembali kepada api Tuhan,kita tahu kita kurang tapi kita juga akhirnya perlu minta kepada Tuhan. Dan hari-hari itu saya mulai minta kepada Tuhan dan pada hari Sabtu pagi saya berdoa, ternyata memang simple, sama Tuhan kita hanya perlu minta saja api itu. Waktu saya baca tentang Paulus, dikatakan bahwa dia betul-betul memberitakan Injil dan Tuhan katakana kepada dia “Jangan Takut!”.

Pada waktu saya kesimpang lima, saya tahu tidak seperti dulu, begitu lepasnya kita sekarang karena Tuhan, dan kita tahu ini bukan lagi menjadi tugas, dan bukan lagi hanya aktivitas jemaat, tapi saya mau didalam kesaksian itu. Sabtu kemarin saya jalan sama Andrie, kita ketemu sama orang, andrie ngomong sama orang itu, dan saya juga mulai ikut dalam percakapan mereka.

Dari awal saya sudah rindu untuk memberitakan Injil, dan saat saya tahu bahwa dia bekerja sebagai Marketing, saya mulai bicara bagaimana saya jalani pekerjaan saya sebagai marketing. Kita bicara tentang pekerjaan, dan bagaimana keliaran pikiran kita, sebenarnya kita akui kita juga pengen apa lagi kita tahu banyak sales yang main sama perempuan, saya akui saya juga pengen tapi ada kekuatan dalam Tuhan yang membuat saya tidak seperti itu. Dari situ saya bicara tentang dosa dan saya mulai bicara tentang Kristus, memang dia dari latar belakang bukan Kristen, dan saya bilang saya tidak bisa memaksa dia tapi saya berharap kalo ada satu orang yang memiliki kehidupan seperti saya dulu yang juga tidak tahu harus hidup seperti bagaimana, sekarang saya berubah karena Tuhan yang selalu menuntun. Waktu kita ngomong Dia mengubah cara-cara kita, ya kita ngobrol enak dan saya tahu dia pasti akan minta no telepon saya, dan benar akhirnya dia minta nomor telepon saya.

Semua bermula dari kerinduan kita sama Tuhan, dari keinginan kita sama Tuhan dan kerendahan hati muncul dalam hati kita maka dalam penginjilan kita tidak lagi jadi orang yang suka basa basi, Tuhan pasti sudah kasih jalan dalam kita menyampaikan Injil.

Kesaksian: Dedi Kurniawan-jubilee semarang