Kesaksian ibu Peni

Senin, 13 Agustus 2012 0 komentar
Bermula sabtu 2 minggu lalu, saya berdua dengan suami jalan ke simpang lima. Hari itu sangat ramai dan macet. Dari depan RS Telogorejo sampai jalan kusumawardani,kami menyusuri jalan itu melalui simpang lima,kami melihat begitu banyak orang.

Saya sendiri jadi teringat sewaktu masih pergi menginjiil beberapa tahun yang lalu ( penginjilan secara
jemaat-----masih sendiri,belum menikah:)), naik angkot beberapa kali dari Tembalang ke center Kak Darwin di Cempolorejo Karangayu(lewat pasar yang baaauuu dan beceek), meeting penginjilan dengan sangat bersemangat, prase&worship,dengar kotbah yang membangkitkan dan berdoa!! Lalu pergi dengan semangat....lagi lagi naik angkot lagee:) ke simpang lima dengan semangat... rasa senang waktu itu membuat semua yang sepertinya biasa biasa (naik angkot dll) menjadi luarbiasa. Berjalan bareng jemaat sewaktu menginjil memang berbeda dibanding menginjil sendiri,walau mungkin pesan yang disampaikan sama,tapi kebersamaan dan roh yang sama dari tiap pribadi di jemaat membuat bersatu dan ada suntikan keberanian dalam menginjil.

Hari sabtu lalu sewaktu penginjilan,rasanya beda. kenapa???...dari beberapa sister bernostalgia: 'dulu kita bebas ya'...naaah looo sekarang penginjilan bawa anak kami masing-masing. mata harus jeli, jangan-jangan anak-anak udah kabur nggak ketahuan. repot !! Tapi buat pertama kali,nggak apalah. Setelah beres ngurus mainan anak dan ngatur yang jaga anak,saya jalan dengan Marta(sekalian bawa Grace anakku) ke jalan Pahlawan. Disitu kami bertemu dengan 2 orang anak SMU yang semuanya beragama Katholik. saya harus buru waktu karena saya bawa anak. Setelah kasi anak mainan dan makanan (biar gangguan minimal gitu:)), ada kesempatan saya bicara dengan salah satu anak SMU tadi(namanya Popy---teman Popy akhirnya diinjili oleh Marta). Sepertinya momentnya pas banget gitu waktu ngobrol-ngobrol,bermula dari seputar anak sampai ke seputar kehidupan anak SMU. Kesaksian saya dari kehidupan SMU yang kacau sampai pertobatan lahir kembali bisa mengalir lancar dan dari situlah berita pertobatan diberitakan ke Popy ini. Bicara tentang dosa memang gampang gampang susah, tapi ada kesempatan untuk buka alkitab disitulah si anak ini menyadari bahwa dirinya juga pendosa dan perlu pertobatan. Woooww luarbiasa banget waktu kita berani memberitakan Injil ini, bukan meremehkan tapi memang sebenarnya nggak sulit lho kalo kita berani melangkah dan bicara saja...apalagi ada Roh Tuhan, kurang apalagi??
Sampai akhir pembicaraan, Popy mengundang kami main ke rumahnya. Praise God huibungan bisa lebih untuk merampas dia dari si iblis!
Semangat bro sis, jangan kalah dengan keadaan!
H A L E L U Y A

0 komentar:

Posting Komentar

 

©Copyright 2011 Penginjilan | TNB