Home
Saya benar-benar rasakan perbedaan yang nyata saat kita bergerak secara jemaat bukan berarti kita tidak dapat menyatakan Injil saat kita sedang sendirian, namun satu yang saya tahu bahwa kita tidak bisa bergerak sendiri-sendiri dengan cara kita sendiri (tanpa mengikuti pergerakan jemaat).
Setelah dua hari kita lakukan penginjilan di kampus, itu benar-benar melatih saya dalam memberitakan Injil. dan saat saya dan heru melakukan penginjilan di simpang lima benar-benar kita bisa rasakan hadirat Tuhan penuh atas kita.
Kita berkenalan dengan 2 orang anak SMA dan SMK, dia sedang nongkrong setelah melakukan buka puasa. Awalnya kita hanya ngobrol biasa sampai akhirnya kita mulai bicara tentang kenyataan anak muda sekarang, kita kehilangan identitas diri, menjadi korban kemajuan teknologi, terjebak dalam pergaulan yang salah, sampai kita bicara tentang kenyataan akhir hidup seseorang.
Dari situ saya mulai masuk kesaksian bagaimana saya bertemu dengan Yesus dan bagaimana saat saya bertobat dan dilahirkan kembali, hidup saya berubah dan menjadi baru.
Saya mulai jelaskan kepada mereka siapa Yesus itu dan mengapa Ia harus datang dan menyelamatkan semua umat manusia yang mau menerima Dia.
Dia menyadari bahwa kehidupannya memang kosong dan hanya melakukan rutinitas agama saja dan bahkan tidak pernah tahu mengapa mereka melakukan hal itu. Memang sepertinya tidak ada pernyataan bahwa dia mau terima Yesus tapi saya percaya Injil ini tidak akan pernah kembali dengan sia-sia. Manusia bisa menolak Injil karena kesombongan mereka, tapi satu hal yang mereka tidak dapat berdalih adalah karena Injil ini adalah kebenaran yang mereka butuhkan.
Brother, sister mari kita terus melihat kepada Tuhan dan apa yang telah Dia janjikan kepada kita, Dia tidak pernah ingkar janji, dan segala sesuatu akan menghasilkan buah pada waktunya.
Terus beritakan Injil kerajaan Tuhan
Kesaksian: Hengky irawan-jubilee semarang
0 komentar:
Posting Komentar